JAKARTA - Program makan siang dan susu gratis bagi pelajar dan santri dari pasangan calon presiden wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diyakini memiliki multiplayer effect atau efek berganda khususnya potensi meningkatkan kesejahteraan dan membuka lapangan pekerjaan baru.
Program tersebut tidak hanya berdampak pada penambahan gizi bagi 82, 9 juta anak-anak termasuk yang belum sekolah, juga juga memiliki dampak ekonomi terhadap para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta mampu menciptakan jutaan lapangan kerja.
“Makan siang gratis dan pembagian susu gratis ini adalah salah satu program unggulan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran yang memiliki dampak signifikan terhadap banyak hal, termasuk membuka lapangan kerja baru, ” kata Ketua Relawan Muda BerAkhlak Rovito Hoetomo kepada wartawan, Minggu (31/12).
Dikatakan Rovito, program makan siang dan susu gratis ini juga mampu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia, karena program tersebut dipastikan akan melibatkan UMKM sebagai penyuplai makanan dan susu.
Baca juga:
241 Orang Ikuti seleksi CAT P3K Pemkab Batan
|
Rovito menambahkan, UMKM di daerah juga akan ikut terangkat sebab pembelian bahan-bahan makanan dan susu diprioritaskan dari UMKM lokal.
"Program ini mampu mengurangi angka pengangguran, memperkuat UMKM bagi masyarakat di level paling bawah (grassroot), serta mengurangi angka kemiskinan ekstrem di masyarakat, ” ujarnya.
Menurutnya, Prabowo-Gibran memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan gizi para pelajar dan santri, serta penambahan gizi bagi ibu hamil dan balita sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Program ini juga bertujuan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar sampai menengah atas, ” ucapnya.
“Menurut saya, program ini merupakan kepedulian nyata dari Pak Prabowo dan Mas Gibran terhadap daya tahan tubuh dan kualitas SDM generasi muda sejak dini, sehingga hal ini menjadi investasi jangka panjang untuk pembangunan nasional, ” tambahnya.
Untuk itu, lanjut Rovito pihaknya dari Relawan Muda BerAkhlak berkomitmen akan mengkampanyekan pasangan Prabowo-Gibran yang sudah jelas-jelas punya keberpihakan terhadap masyarakat bawah.
Rovito menegaskan Relawan Muda BerAkhlak bakal habis-habisan berjuang memenangkan pasangan capres cawapres nomor 2 itu.
“Insya Allah, di awal tahun 2024, semua infrastruktur Relawan Muda BerAkhlak akan kita kerahkan untuk turun ke masyarakat, membagikan makan siang gratis dan susu gratis kepada warga. Kami juga akan mengajak seluruh masyarakat, termasuk anak-anak muda untuk mencoblos Pak Prabowo dan Mas Gibran di 14 Februari mendatang, ” jelasnya.
Terpisah, senada dengan Rovito, Bupati Kabupaten Batang periode 2017 – 2022 yang juga ketua harian Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah (Jateng) Prabowo – Gibran, Wihaji menyebut program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren diyakini berdampak pada peningkatan kesejahteraan.
Hal ini kata Wihaji berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi melalui keterlibatan UMKM di seluruh Indonesia serta menyerap tenaga kerja yang signifikan.
"Kegiatan ini mampu mendorong semangat melibatkan UMKM, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui hilirisasi UMKM. Dengan melibatkan UMKM, kegiatan ini tidak hanya sekadar belanja, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat yang menikmati hasil belanja tersebut, dan membuka lapangan kerja baru, " kata Wihaji.
Melalui progam ini, bagi Wihaji dipercaya juga akan mampu menekan angka stunting di masyarakat.
"Investasi dalam Sumber Daya Manusia (SDM) tidak bisa dilihat secara instan. Dalam jangka waktu 10 hingga 20 tahun ke depan, dampak investasi pada SDM akan terlihat. Melalui program makan siang gratis ini, kita tidak hanya mengurangi stunting, tetapi juga menciptakan generasi emas 2045. Investasi ini harus dilihat sebagai upaya jangka panjang, " tegas Wihaji.
Wihaji berpendapat bahwa negara ini dibangun dengan keyakinan dan optimisme. Dalam menghadapi tantangan, optimisme merupakan kunci untuk mencapai kemajuan.
Program makan siang gratis di sekolah dan pesantren menjadi bagian dari optimisme ini, di mana terjadi perputaran ekonomi yang besar sampai ke daerah sehingga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Rumusnya sederhana, jika ada daya beli, ekonomi akan tumbuh. Berbeda dengan pelaku usaha industri besar, UMKM dapat dilihat secara langsung dalam pertumbuhan ekonomi sehari-hari. Ketimpangan ekonomi dapat dikurangi melalui kontribusi 10-20 persen dari sektor swasta, " jelas Wihaji.
Dengan program makan siang gratis ini, paslon Prabowo-Gibran tidak hanya menawarkan solusi untuk isu gizi anak-anak, tetapi juga merancang strategi untuk menggerakkan ekonomi melalui keterlibatan UMKM.
“Program ini diharapkan menjadi salah satu inovasi yang dapat membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, ” tuntasnya.
Paman Adam